Amanah Artinya Dapat Dipercaya, Kenali Sifat Wajib Rasul Lainnya

IDR 0.00
Semantara itu, sebagai kata sifat atau adjektiva, amanah artinya dapat dipercaya (boleh dipercaya). Ibrahim Mustafa dalam buku Ensiklopedi Al-Qur’an Kajian Kosakata yang ditulis Muhammad Quraish Shihab terbit tahun 2007 menjelaskan amanah artinya adalah pelunasan dan titipan. Di dalam bahasa Indonesia amanah artinya dipercayakan (dititipkan).
Quantity:
dapat dipercaya adalah
Add To Cart

dapat dipercaya adalah Iftar, perayaan suci saat berbuka puasa di bulan Ramadan, adalah sebuah tradisi yang dihormati di seluruh dunia Muslim. Momen yang ditunggu-tunggu ini menandai berakhirnya puasa harian dari fajar hingga senja, yang menjadi pilar kewajiban agama Islam. Ketika matahari terbenam, komunitas Muslim berkumpul untuk berbagi makanan dan refleksi, menjadikan ifttar momen kebersamaan dan spiritualitas. Bagi banyak orang Muslim, iftar lebih dari sekedar kebutuhan fisik. Ini adalah waktu untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas, berbagi berkah, dan merenungkan nilai-nilai ajaran Islam. Tradisi penyajian makanan berbuka yang berlimpah, biasanya mencakup kurma, sup, dan makanan penutup manis, melambangkan semangat kemurahan hati dan kebersamaan. Iftar juga merupakan waktu untuk introspeksi, saat umat Muslim merenungkan tindakan dan motivasi mereka selama bulan puasa. Dengan berbuka puasa bersama, umat Muslim memperbarui ikatan persaudaraan dan kasih sayang, menyemarakkan semangat Ramadhan. Iftar menjadi pengingat akan pentingnya empati, berbagi, dan persatuan, memperkaya pengalaman spiritual bulan suci.

iftar adalah Iftar, peristiwa yang tidak hanya memuaskan dahaga dan lapar fisik, tetapi juga merupakan kesempatan berharga untuk refleksi dan pertumbuhan. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim berlatih menahan diri, kesabaran, dan kebaikan, dan iftar memberikan kesempatan untuk merenungkan pencapaian dan kekurangan mereka. Saat berbuka puasa, umat Muslim merenungkan pengorbanan dan perjuangan mereka, dan bagaimana hal itu telah membentuk karakter dan keimanan mereka. Mereka mengevaluasi tindakan dan niat mereka, mencari cara untuk meningkatkan diri dan menjadi individu yang lebih baik. Melalui refleksi diri ini, iftar menjadi katalisator untuk pertumbuhan dan transformasi spiritual. Iftar juga merupakan kesempatan untuk memperbarui niat dan komitmen. Dengan mengidentifikasi bidang di mana mereka dapat meningkatkan diri, umat Muslim dapat menetapkan tujuan yang jelas untuk kemajuan mereka di hari-hari mendatang. Momen suci ini mengilhami mereka untuk melanjutkan perjalanan spiritual mereka dengan tekad dan dedikasi baru, memanfaatkan pengetahuan diri dan refleksi yang diperoleh selama iftar.